SEMARANG TEMPO DOELOE

STASIUN PONCOL 1920
LAWANG SEWU SEBAGAI STASIUN KERETA API
LAWANG SEWU
Station Tawang 1940an
Tentu saja stasiun ini termasuk "tetenger" Kota Semarang. Bangunan ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914. Arsitek gedung ini adalah Kapten J.P. de Bordes (1817-1899). Arsitekturnya unik, dengan ciri arsitektur gaya "Indisch" (Hindia Belanda) yang bahan untuk elemen dinding yang bermotif dan berwarna menjadikan bangunan ini sangat estetis.
Geredja Blendoek 1910an
Gereja Blenduk adalah gereja kristen protestan yang tertua di Jawa Tengah. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat yang berarti kubah. Nama resmi dalam bahasa belanda adalah “Protestantsche Kerk”. Gedungnya dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Kubahnya besar dan di dalamnya terdapat sebuah orgel barok. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung ini.

Gereja ini masih dipergunakan setiap hari minggu. Sekarang gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel. Letaknya di Jl. Letjen Suprapto 32. Di sekitar gereja ini juga terdapat banyak bangunan lain dari masa kolonial Belanda. Dengan dimikian daerah itu dikenal dengan sebutan “Belanda kecil”.

Gambar ini adalah hasil scan kartupos asli yang berwarna-warni. Warnanya dibuat dengan litografi kromo (Chromolithography). Litografi kromo adalah sebuah metode di dalam seni grafis untuk mencetak gambar berwarna-warni di atas permukaan licin. Teknik ini dipakai dari sekitar 1850an sampai 1910an. Sayangnya warna sudah sedikit luntur setelah hampir satu abad.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar